Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegur keras Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait serangan ransomware Lockbit 3.0 yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Sukamta menegaskan bahwa Kemenkominfo dan BSSN seharusnya mengakui kegagalan mereka dalam melindungi PDN dan meminta maaf secara terbuka.
“Tadi Bapak sudah minta maaf, tapi hanya atas terganggunya layanan publik, bukan atas kegagalan dalam perlindungan data di PDN ini. Ini adalah kegagalan yang menyangkut keamanan nasional,” ujar Sukamta dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kemenkominfo dan BSSN di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Sukamta juga mengkritik BSSN yang hanya memprediksi serangan siber di 2024 seperti peramal almarhumah Mama Lauren. Dalam rapat tersebut, ia mengibaratkan PDNS sebagai locker room di bandara yang diurus oleh Kemenkominfo dan dijaga oleh BSSN, namun tetap berhasil dibobol maling.
“(Ibaratnya) calon penumpang disuruh menitipkan koper ke locker room, Kemenkominfo membangun infrastrukturnya, BSSN jadi satpamnya, tapi locker room-nya dimasuki maling dan dikunci dari dalam,” kata Sukamta.
“Lalu Bapak berdua menyalahkan penumpangnya, ‘Kenapa Anda tidak punya koper cadangan? Anda salah, sehingga koper Anda tertinggal di dalam dan tidak bisa diambil lagi,'” imbuhnya.
Politisi Fraksi PKS ini menyoroti bahwa BSSN seharusnya melindungi keamanan siber negara, bukan hanya memprediksi serangan. “Satpam mengatakan ‘aku sudah memprediksi bakal ada maling, kenapa kamu tidak siap?’ Padahal tugas satpam adalah melindungi seluruh sistem kementerian dan lembaga pemerintah daerah seluruh Indonesia,” tambahnya.
Sukamta juga menyoroti rendahnya persentase data yang ter-backup, yaitu hanya 2 persen. “Back up data yang di Batam tidak berfungsi dengan baik, padahal PDN ini diklaim sebagai tier 4, tapi tidak punya backup,” ujarnya. Tingkatan ini merujuk pada standar keamanan data center yang semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi pula keamanannya.
Lebih lanjut, Sukamta mempertanyakan proses desain PDN dan tanggung jawab Kemenkominfo serta BSSN dalam kasus serangan PDN tersebut. “Yang paling bertanggung jawab ini owner locker room atau satpamnya? Salah satpam atau owner-nya?” tanyanya. (hdl)