Jakarta (pilar.id) – The Fast and the Furious adalah film yang menggabungkan unsur aksi, kriminal, dan thriller yang dirilis pada 22 Juni 2001. Film ini disutradarai Rob Cohen, skenarionya ditulis oleh Gary Scott Thompson, Erik Bergquist, dan David Ayer.
Sejak diluncurkan, film berdurasi 106 menit ini langsung mencuri perhatian dunia. Sang produser, Neal H. Moritz, bisa jadi tak pernah menyesal menggandeng Vin Diesel, Paul Walker, Michelle Rodriguez, dan Jordana Brewster, yang terbukti sukses menyuguhkan The Fast and the Furious hingga jadi salah satu yang populer pada masanya.
The Fast and the Furious berkisah tentang Brian O’Conner (Paul Walker), seorang polisi yang menyamar untuk menyelidiki pencurian truk berkecepatan tinggi yang terlibat dalam dunia balap jalanan ilegal di Los Angeles.
Dia berteman dengan Dominic Toretto (Vin Diesel), pemimpin geng balap jalanan, dan akhirnya harus memilih antara tugasnya sebagai polisi dan loyalitas barunya kepada geng balap jalanan.
Pendapatan Box Office
The Fast and the Furious (2001) berhasil meraih kesuksesan besar di box office, yang menjadi fondasi kuat bagi kelanjutan franchise ini. Dari pendapatan domestik (Amerika Utara), The Fast and the Furious sukses meraih 144.5 juta Dollar AS.
Sementara pendapatan internasional mencapai sekitar 62.7 juta Dollar AS, dan total pendapatan di seluruh dunia sekitar 207.2 juta Dollar AS.
Padahal dari sisi anggaran produksi, film ini hanya membutuhkan 38 juta Dollar AS. Artinya pendapatan global film ini mencapai lebih dari 207 juta Dollar AS. Dengan kata lain, film ini sukses besar secara finansial, menghasilkan keuntungan signifikan bagi Universal Pictures.
Mengapa The Fast and the Furious (2001) begitu laris di industri sinema? Konon ada banyak faktor yang menjadikan film ini sukses. Pertama, tema yang segar dan menarik. Film ini menawarkan pandangan menarik tentang dunia balap jalanan yang belum banyak dieksplorasi dalam film mainstream saat itu.
Kedua, aksi dan stunt yang menegangkan. Adegan balap dan kejar-kejaran mobil yang spektakuler menarik banyak penonton yang mencari hiburan aksi tinggi. Ketiga, chemistry pemeran utama. Chemistry yang kuat antara Vin Diesel dan Paul Walker menjadi salah satu daya tarik utama, membuat penonton terhubung dengan karakter mereka.
Keempat adalah dukungan musik dan budaya pop. Soundtrack film yang penuh dengan musik hip-hop dan rap, serta representasi budaya modifikasi mobil, resonansi dengan audiens muda dan penggemar otomotif. Dan terakhir, tentu saja, pemasaran yang efektif. Kampanye pemasaran yang kuat oleh Universal Pictures juga berkontribusi pada kesuksesan box office film ini.
Yang jelas, sukses box office The Fast and the Furious membuktikan bahwa ada pasar yang besar untuk film-film bertema balap jalanan dan aksi mobil, sehingga mendorong produksi sekuel dan akhirnya menjadikan franchise ini salah satu yang paling sukses dan tahan lama di industri film.
Meskipun mendapatkan ulasan beragam dari kritikus (dengan skor Rotten Tomatoes sekitar 53 persen), penonton umum memberikan tanggapan yang lebih positif, terbukti dari pendapatan box office yang tinggi dan dasar kuat yang dibangun untuk franchise di masa depan.
The Fast and the Furious (2001) dengan pencapaian box office yang mengesankan, merupakan bukti awal dari potensi besar franchise ini untuk menjadi ikon dalam genre film aksi dan balap.
Paul Walker dan Vin Diesel
Salah satu yang menjadi daya tarik film ini adalah persahabatan antara Brian O’Conner (diperankan oleh Paul Walker) dan Dominic Toretto (diperankan oleh Vin Diesel). Persahabatan ini jadi salah satu elemen kunci yang membuat The Fast and the Furious begitu menarik dan membedakannya dari film aksi lainnya.
Aspek penting tentang persahabatan bahkan muncul di awal. Saat film memperkenalkan Brian sebagai seorang polisi yang menyamar untuk menyusup ke dunia balap jalanan ilegal dan menginvestigasi Dominic serta gengnya. Di situ Brian awalnya berteman dengan Dominic untuk mengumpulkan informasi, namun seiring berjalannya waktu, ia mulai menghormati dan menyukai Dominic serta anggota geng lainnya.
Lalu titik balik, saat film menunjukkan dilema moral Brian ketika ia harus memutuskan antara tugasnya sebagai polisi dan kesetiaannya kepada teman-teman barunya. Keputusan Brian untuk membiarkan Dominic melarikan diri di akhir film menjadi titik balik yang menegaskan kedalaman persahabatan mereka. (ret/hdl)