Jakarta (pilar.id) – Di era modern yang serba cepat dan penuh tuntutan, kelelahan otak atau brain fog semakin marak menghantui, tak hanya pada mereka yang berusia produktif, tapi juga masyarakat di kota besar.
Kondisi ini tak boleh dianggap remeh, karena dapat berakibat fatal pada kesehatan mental dan performa dalam berbagai aspek kehidupan.
Gejala Lelah Otak
- Kesulitan berkonsentrasi dan fokus. Hal ini bisa terlihat dari mudahnya teralihkan perhatian, sering lupa, dan sulitnya menyelesaikan tugas.
- Penurunan daya ingat. Sulit mengingat informasi baru, bahkan yang baru saja dipelajari.
- Mudah lelah dan lesu. Tubuh terasa lemas dan kurang berenergi, bahkan setelah istirahat yang cukup.
- Sulit tidur. Susah untuk terlelap atau sering terbangun di malam hari.
- Perubahan suasana hati. Mudah marah, cemas, dan depresi.
- Sulit dalam pengambilan keputusan. Merasa ragu-ragu dan tidak yakin dalam mengambil keputusan.
- Kreativitas menurun. Kehilangan ide dan sulit untuk berpikir kreatif.
Lelah Otak dan Tinjauan Medis
Secara medis, kelelahan otak disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur, stres kronis, pola makan tidak sehat, dehidrasi, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan fungsi otak kiri dan kanan juga dapat berkontribusi pada kelelahan otak.
Otak kiri bertanggung jawab atas logika, analisis, dan bahasa, sedangkan otak kanan berperan dalam kreativitas, intuisi, dan emosi. Ketika salah satu sisi otak bekerja berlebihan, sisi lainnya menjadi kurang aktif, yang dapat menyebabkan kelelahan mental.
Langkah Pencegahan Lelah Otak
- Jawabannya bisa ditebak, tidur yang cukup. Pastikan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
- Kelola stres. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
- Makan makanan sehat. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan protein. Hindari makanan olahan dan minuman bersoda.
- Minum air putih yang cukup. Dehidrasi dapat memperburuk kelelahan otak.
- Olahraga teratur. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
- Latih otak. Lakukan aktivitas yang menstimulasi otak, seperti membaca buku, bermain puzzle, atau mempelajari hal baru.
- Istirahat yang cukup. Luangkan waktu untuk beristirahat dan menjauh dari layar gadget.
- Konsultasi dengan dokter. Jika kelelahan otak tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan seimbang, Anda dapat terhindar dari lelah otak dan menjaga kesehatan mental yang optimal. Ingatlah, otak adalah aset berharga, jagalah dengan baik agar performa Anda tetap maksimal dalam menjalani kehidupan. (ret/hdl)
Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.