Jakarta (pilar.id) – Softlens telah menjadi bagian penting dari industri optik dan kecantikan. Softlens, juga dikenal sebagai lensa kontak lembut, adalah perangkat kecil dan transparan yang dipasang langsung di permukaan mata.
Softlens terbuat dari bahan yang fleksibel dan nyaman seperti hidrogel atau bahan silikon-hidrogel yang memungkinkannya menyesuaikan bentuk mata dengan baik.
Softlens digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk koreksi penglihatan dan tujuan kosmetik. Untuk koreksi penglihatan, softlens dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah penglihatan seperti miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisme, dan presbiopia (rabun dekat usia lanjut).
Selain itu, softlens warna atau colored softlens juga tersedia untuk mengubah tampilan mata dengan memberikan efek kosmetik, seperti memperbesar atau mengubah warna mata. Softlens warna ini populer di kalangan pengguna yang ingin meningkatkan penampilan atau mencoba penampilan yang berbeda secara sementara.
Penggunaan softlens yang tepat membutuhkan perhatian dan perawatan yang baik, termasuk membersihkan, merawat, dan mengganti softlens sesuai dengan petunjuk produsen dan rekomendasi dokter mata. Penting untuk mengikuti panduan kebersihan dan menjaga kebersihan softlens agar menghindari risiko infeksi dan iritasi pada mata.
Jika kita meruntut sejarah soflens, maka kita akan melihat lima tahap penting hingga akhirnya muncul softlense seperti yang sekarang. Berikut tahap penting sejarah perkembangan softlens.
Awal Mula Softlens
Konsep softlens pertama kali dikemukakan oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16. Namun, ide ini baru diwujudkan pada tahun 1887 oleh F.E. Muller, seorang ahli mata dari Jerman. Ia menciptakan lensa kontak yang terbuat dari kaca dan digunakan untuk mengkoreksi kelainan penglihatan.
Material Karet
Pada tahun 1939, Dr. Kevin Tuohy mengembangkan lensa kontak dari bahan karet yang dapat dipasang di permukaan mata. Namun, lensa tersebut memiliki kekurangan seperti kurang nyaman dan tidak cukup menyesuaikan dengan mata.
Penggunaan Plastik
Pada tahun 1948, Dr. George Butterfield menciptakan lensa kontak yang terbuat dari plastik polymethyl methacrylate (PMMA). Lensa ini lebih nyaman dan memungkinkan lebih banyak oksigen masuk ke mata. Lensa PMMA menjadi bentuk dasar untuk perkembangan softlens modern.
Softlens Modern
Pada tahun 1971, Bausch & Lomb memperkenalkan softlens pertama yang menggunakan material hidrogel. Softlens ini sangat fleksibel, nyaman, dan memungkinkan mata untuk mendapatkan oksigen dengan lebih baik. Kemudian, pada tahun 1973, Bausch & Lomb meluncurkan softlens “SofLens” yang menjadi produk softlens pertama yang sukses secara komersial.
Inovasi Selanjutnya
Seiring berjalannya waktu, teknologi softlens terus berkembang. Ada inovasi seperti softlens berkala (disposable) yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu sebelum diganti dengan yang baru, dan juga softlens warna yang memberikan efek kosmetik pada mata.
Hari ini, softlens telah menjadi salah satu pilihan populer untuk koreksi penglihatan dan tujuan kosmetik. Mereka hadir dalam berbagai desain, bahan, dan fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. (ret/hdl)