Salatiga (pilar.id) – Awal Desember lalu, Yosef Karuna Santoso, mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Jurusan Teknik Elektro 2017, berhasil mendapat predikat Juara 1 di ajang Pilmapres UKSW.
Saat itu ia menyodorkan makalah ‘Komunikasi Bahasa Isyarat Sebagai Sarana Komunikasi dan Edukasi Bagi Tunga Rungu dan Tuna Wicara di Indonesia’ yang dipresentasikan secara daring.
Di kampus UKSW, sosok Yosef sudah dikenal sebagai salah satu mahasiswa berprestasi karena pernah menjuarai beberapa lomba, seperti Juara 3 Duta Wisata Kota Salatiga 2019, Juara 2 Duta UKSW 2019, Peraih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Nasional 2021, Juara 2 PKM UKSW 2021. Juara 1 Duta Genre Kota Salatiga 2021 dan yang terkahir sebagai Juara 1 di ajang Pilmapres UKSW.
Sebagai mahasiawa tingkat akhir, kesibukan Yosef memang cukup banyak. Tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk berjuang, ia juga sudah sejak lama ingin mengikuti lomba tersebut di tahun sebelumnya tetapi belum bisa.
Sebelumnya ia menjadi pembawa acara di ajang tersebut, setelah belajar dan berusaha selama 1 tahun akhirnya ia mendapatkan kesempatan ikut dan langsung mendapatkan juara di tahun ini.
“Saya senang sekali bisa mengikuti lomba ini, seleksinya cukup ketat, awalnya ada 14 siswa dari setiap fakultas lalu menjadi 7 mahasiswa yang lolos dan akhirnya kami berjuang dan syukurnya saya dapat juara satu,” ungkap Yosef.
Awalnya, lanjut dia, ia belum punya pandangan tema apa pun. Sampai kemudian minta saran ke teman hingga akhirnya berpikir untuk berbicara dengan penyandang tuna rungu dan tuna wicara.
“Cuma untuk belajar bahasa isyarat cukup sulit lalu saya berpikir mungkin bisa dibuat aplikasi saja, supaya orang awam juga bisa ikut berkomunkasi dengan lancar,” kata Yosef.
Perjalanannya masih panjang sekitar bulan Mei di tahun 2022 ia akan maju ke Provinsi mewakili UKSW untuk mengukuti perlombaan tahap berikutnya. Ia juga harus lebih meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya, karena semua presentasi menggunakan Bahasa Inggris.
Yosef saat ini masih harus mengumpulkan prestasi-prestasi baru yang nantinya bisa dimasukan dalam porto prestasi unggulan miliknya. Serta memperdalam lagi tema yang sudah ia angkat agar nantinya benar-benar dapat digunakan dan bermanfaat.
Yosef menambahkan keinginannya mungkin sulit diwujudkan, tetapi ia terus mencoba mengotak atik dan belajar lebih dalam soal pemprograman.
Ia tidak pantang menyerah dan selalu berpegang teguh pada Alkitab. Dalam setiap langkah nya ia selalu mengingat kata-kata ini ‘jika kamu tidak sanggup melawan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup melawan perihnya kebodohan’. Ia juga menambahkan ingin merubah nasip keluarganya menjadi lebih baik dan akan terus belajar untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
Belajar menurutnya tidak mudah, tetapi bukam berarti tidak bisa dilakukan. Pesannya kepada semua mahasiswa yang sedang berjuang, ia berharap semua orang bisa lebih bersyukur, menurutnya bersyukur bukan berarti berhenti untuk mengejar impian, tetapi bersyukur adalah memupuk semangat untuk terus menjadi pribadi yang tumbuh menjadi lebih baik lagi terus-menerus. (put)