Hanoi (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil meraih penghargaan dalam kategori Excellence in Provision of Literacy & Education untuk Program Sekolah Negeri Terapung pada acara The 16th Annual Global CSR & ESG Award 2024 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada 25 April lalu. Acara ini juga mengundang PHM sebagai salah satu narasumber di forum internasional tersebut.
Tema acara kali ini, “Generating Meaningful Impact. Unlocking Value,” menghadirkan 30 narasumber ahli dari berbagai sektor yang membahas perkembangan terkini dalam CSR dan ESG. Acara ini dihadiri oleh Pham The Dung, Deputy General Director, State of Agency for Technology and Innovation, Ministry of Science and Technology, Vietnam, serta ratusan peserta dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Kamboja.
Head of Communication CID & Relations PHM, Frans Alexander A. Hukom, memaparkan program unggulan CSR PHM di bidang lingkungan, yaitu Program Waste to Energy for Community (Wasteco). Program ini mengelola sampah dan memanfaatkan gas metana sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).
“Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina yang mendukung penyediaan akses energi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Sumber EBT berupa gas metana diperoleh dari pengelolaan sampah di TPAS Kelurahan Manggar, Balikpapan, dan dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar masyarakat, khususnya UMKM,” jelas Frans.
Program Wasteco telah memberikan manfaat bagi lebih dari 380 rumah di sekitar TPAS dengan volume sekitar 820.000 m3 per tahun, yang dirasakan oleh sekitar 1.500 warga termasuk 28 UMKM. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq per tahun.
Program Sekolah Negeri Terapung, yang berlokasi di pesisir Delta Mahakam, Kalimantan Timur, mencakup enam sekolah dasar dan menengah pertama untuk mengatasi ketimpangan pendidikan di wilayah terpencil. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas guru, kegiatan pembelajaran siswa, peningkatan sarana prasarana pendidikan, serta pengembangan EBT sebagai sumber energi sekolah.
General Manager PHM Setyo Sapto Edi menyatakan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam mendukung kebijakan PT Pertamina (Persero) dalam efisiensi energi, pengurangan emisi, dan transisi energi. “Program Wasteco dan Sekolah Negeri Terapung merupakan bagian dari upaya kami mendukung implementasi dan kontribusi dalam pengelolaan ESG dan pencapaian SDGs,” ujar Edi.
Site Manager PHM Lapangan South Processing Unit (SPU), Zaki Hatmanda, yang menerima penghargaan ini secara langsung, menambahkan, “Kami akan terus berinovasi untuk memberikan manfaat berkelanjutan yang lebih luas bagi peningkatan pendidikan dan pengembangan EBT.”
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menegaskan komitmen PHI dan anak perusahaannya, termasuk PHM, untuk terus menjalankan program-program CSR yang inovatif dan berkelanjutan. “Kami ingin memastikan dampak positif yang signifikan dari program-program ini bagi masyarakat dan lingkungan.”
Program Sekolah Negeri Terapung, menurut Dony, berkolaborasi dengan sekolah, pemerintah daerah, dan lembaga mitra untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Para guru mendapatkan sekitar 40 topik pelatihan sepanjang 2023, dan beberapa guru bahkan menorehkan prestasi nasional hingga internasional.
Pelaksanaan program Wasteco mendukung pencapaian SDG, seperti Kesetaraan Gender, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Penanganan Perubahan Iklim. Sementara itu, Program Sekolah Negeri Terapung mendukung pencapaian SDG Pendidikan Berkualitas. (riq/hdl)